Sistem tethering anyar telah disiapkan Google untuk Android

039768900_1480392857-Ilustrasi_Aplikasi_-_Kredit_Freepik_-_photoroyalty__2_

Dikutip dari The Verge awal tahun ini, fitur bernama ‘Instant Tethering’ ini memungkinkan pengguna mengaktifkan tethering secara langsung. Namun tethering ini bukan dari perangkat yang memiliki paket internet, melainkan perangkat yang membutuhkannya. Fitur ini baru dapat berjalan jika digunakan pada dua perangkat dengan akun sama. Jadi, apabila salah satu perangkat pengguna kehilangan koneksi internet, dengan fitur ini, perangkat itu dapat langsung meminta sambungan dari perangkat lain.

Permintaan untuk tethering nantinya memanfaatkan bluetooth di masing-masing perangkat. Kendati fitur ini hadir melalui pembaruan layanan Google Play Services, ternyata fungsi ini masih dirilis secara terbatas saja. Berdasarkan laporan, untuk saat ini baru perangkat Nexus dan Pixel yang bisa memanfaatkannya. Google tak berkomentar mengenai keberadaan fitur terbaru ini. Karenanya, belum dapat dipastikan apakah fitur ini juga akan menyambangi perangkat Android lain. Namun menurut laporan, Google berencana menghadirkan fitur ini untuk perangkat lain yang sudah menjalankan Android Nougat 7.1.1.

Cara membersihkan akun Gmail di Semua Perangkat

Gmail_logo

Google ternyata menyediakan sebuah fitur di mana mereka dapat log out dari seluruh perangkat–baik mobile atau komputer– yang terhubung dengan mudah dan cepat. Hal ini sangat beguna jika smartphone, laptop atau tablet kamu hilang, atau sedang meminjam laptop seseorang dan lupa log out. Adakalanya situasi tersebut memungkinkan orang tak berkepentingan dapat melihat seluruh isi email kamu.

Bagi yang belum mengetahui bagaimana caranya? Berikut adalah trik yang kami sajikan untuk kamu terapkan saat menghadapi situasi-situasi di atas.

Tips bagaimana cara log out akun Gmail di seluruh perangkat. (Liputan6.com/ Yuslianson)
1. Log in ke akun Gmail kamu dari peramban apapun

031078200_1484823778-tips-gmail-03

2. Gulir ke bagian bawah Inbox dan tepat di kanan bawah terdapat tulisan “Last account activity”. Di sini, kamu akan menemukan tautan dengan tulisan “Details”.

084905800_1484823681-tips-gmail-01

3. Klik tautan tersebut dan akan ada jendela popup yang menampilkan seluruh aktivitas akun Google kamu dan sebuah tombol untuk mengakhirnya.

081847800_1484823749-tips-gmail-02

Jika kamu ingin memastikan seluruh akun Google kamu sudah log out dari perangkat yang pernah terhubung, maka kamu cukup klik tombol tersebut. Namun, kamu juga bisa memeriksa aktivitas dan mengindentifikasi aplikasi dan perangkat apa yang sudah tidak kamu akses lagi. Saat jendela popup itu muncul, kamu bisa melihat browser, perangkat, aplikasi atau mail server (POP atau IMAP) yang terhubung dengan akun Google di kolom ‘Access Type’. Jika kamu merasa tidak mengenali aktivitas tersebut, ada kemungkinan ada seseorang yang berhasil nge-hack akun kamu dan harus segera mengubah password akun.

Tips bagaimana cara log out akun Gmail di seluruh perangkat. (Liputan6.com/ Yuslianson)
Di kolom “Authorized Application”, kamu bisa mengklik “Show details” dan “Manage Accont Access”, untuk mendapatkan daftar lengkap aplikasi apa saja yang terhubung dengan Gmail. Tips bagaimana cara log out akun Gmail di seluruh perangkat. (Liputan6.com/ Yuslianson)
Selain memberikan informasi yang lebih detail, kamu pun dapat menggunakan tombol “Remove” untuk memutus hubungan aplikasi tersebut dengan akun Gmail kamu.

Android One bakal masuk ke pasar Amerika Serikat

google_io_android_one_pichai

Program Android One yang sebelumnya ditujukan untuk pasar negara berkembang, dilaporkan akan segera menyambangi Amerika Serikat. Menurut laporan The Information, Google berencana menggarap pasar smartphone kelas menengah di negeri tersebut. Tak sekadar merilis produk, Google juga telah menyiapkan sejumlah rencana untuk menyukseskan program ini. Perusahaan itu menjanjikan pembaruan sistem operasi Android terkini dan fitur keamanan selama dua tahun setelah pembelian.

Dikutip dari Business Insider,Januari 2017, perangkat ini rencananya akan dibanderol dengan harga US$ 200 hingga 300 atau sekitar Rp 2,6 sampai 3,9 juta. Produk perdana Android One untuk pasar Amerika Serikat dilaporkan meluncur pertengahan tahun ini. Keputusan Google untuk merilis perangkat Android One, menurut analis, tak lepas dari jumlah pengguna Android yang pindah ke iPhone. Salah satu faktor utamanya adalah fragmentasi versi sistem operasi yang terlalu beragam di Android, sedangkan hal itu tak ditemui di iOS.

Apple selaku pembesut perangkat berbasis iOS selalu menjanjikan pembaruan versi sistem operasi terkini, termasuk untuk perangkat lawas. Karenanya, tak dimungkiri dari sisi pembaruan sistem operasi, iOS lebih unggul ketimbang Android. Google kini tengah berusaha mengatasi masalah tersebut di segmen high-end, dengan merilis Pixel yang dibekali segudang fitur terkini Google dan pembaruan sistem operasi secara rutin. Untuk itu, Android One diharapkan dapat meraih pasar di kelas menengah.

Sebagai informasi, Android One merupakan proyek smartphone murah yang diperkenalkan Google sekitar tiga tahun lalu. Lewat proyek ini, Google menawarkan para vendor perangkat mobile untuk membuat smartphone dengan biaya terjangkau yang spesifikasinya distandardisasi oleh Google.

Chromebook rilisan 2017 dipastikan bisa akses Play Store

 

053704400_1485225954-chromebook-01

Google baru saja mengumumkan sebuah informasi penting mengenai Chromebook. Raksasa internet itu memastikan seluruh Chromebook yang rilis pada tahun ini sudah mendukung aplikasi Android secara langsung. Informasi ini pertama kali diketahui dari daftar Chromebook yang kompatibel dengan aplikasi Android. “Seluruh Chromebook yang rilis 2017 dan setelahnya akan bisa menjalankan aplikasi Android,” tulis raksasa internet itu dalam keterangannya.

Dikutip dari Tech Crunch, awal tahun ini, tak perlu dilakukan pembaruan untuk bisa menjalankan aplikasi Android di perangkat itu. Pengguna Chromebook cukup membuka home, dan langsung mendapat akses ke Play Store. Sebenarnya, Google sudah memungkinkan Chromebook kompatibel dengan aplikasi Android sejak tahun lalu. Namun, kemampuan itu masih terbatas pada beberapa model tertentu.

Dengan kehadiran fitur ini, sejumlah analis menyebut layanan Chromebook dapat semakin besar. Dengan akses terhadap Play Store, bukan tidak mungkin ekosistem laptop tersebut dapat bersaing dengan Windows atau macOS. Sebagai informasi, pengumuman fitur ini tak berselang lama setelah SVP of Android, Chrome OS & Play Hiroshi Lockheimer memastikan tak akan ada penggabungan dua sistem operasi besutannya, Android dan Chrome OS. Alasannya, masing-masing sistem operasi tersebut memiliki target pengguna berbeda. Untuk itu, hal yang mungkin dilakukan adalah membawa Play Store ke Chrome OS dan mekanisme pembaruan sistem operasi laptop itu ke Android.

Tepis isu, Twitter akan lanjutkan layanan pada 2017

076979100_1451441000-Ilustrasi_Twitter_-_Kredit_Tech_Crunch
Beberapa waktu yang lalu linimasa Twittter pernah sempat dihebohkan dengan tagar #SaveTwitter yang berhasil memuncaki Trending Topic. Tagar itu muncul karena situs microblogging itu disebut-sebut akan menutup layanannya pada 2017 tahun ini. Namun, kabar itu segera ditepis oleh Twitter. Menurut juru bicara Twitter, isu bahwa Twitter akan menutup layanannya merupakan kebohongan. “Tak ada informasi yang benar dari klaim tersebut,” ujar juru bicara Twitter, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, jejaring sosial itu sempat dibanjiri tagar #SaveTwitter, dengan jumlah lebih dari 100 ribu kicauan. Belum dapat dipastikan, bagaimana isu tersebut berkembang begitu cepat. Namun, sejumlah pihak menilai isu itu disebarkan pertama kali oleh pengguna yang kecewa atas tindakan Twitter terkait perundungan siber. Twitter dianggap tak mampu mengatasi masalah yang kerap terjadi di layanannya.

Twitter memang kerap dikritik karena dianggap tak cukup berusaha mengatasi aksi-aksi atau pernyataan yang menyinggung dan mengganggu. Di sisi lain, Twitter memang berada dalam kondisi tak begitu bagus. Laporan kinerja kuartal pertama menyebut pertumbuhan pendapatan Twitter mengalami stagnan, lantaran kesulitan mendapatkan pengguna baru. Saham Twitter pun anjlok 13,6 persen pada akhir perdagangan, 26 April 2016 lalu. Saham Twitter anjlok setelah pendapatan dari pengiklan besar dilaporkan akan berkurang dan prediksi pendapatan ternyata di bawah ekspektasi analis.

Khusus orang Indonesia, Google permak fitur pencarian orang

080190200_1470743162-google-02
Pada tahun 2016, Google yang sempat mengunjungi tanah air dari kantor pusatnya, Mountain View, Amerika Serikat, kini membawa sejumlah kabar baik bagi pengguna internet Indonesia, salah satunya adalah perombakan fitur pencarian Google Search yang kini lebih dioptimalkan secara khusus bagi orang Indonesia. Di perhelatan “Google for Indonesia” yang diadakan di Ballroom Ritz Carlton pada waktu itu, Tamar Yehoshua sebagai VP Product Management Google Search, mengungkap 3 fokus utama Google dalam mengembangkan fitur populernya di Indonesia.

Ketiganya menggarisbawahi soal isu koneksi lambat, relevansi konten dengan minat penelusuran terpopuler orang Indonesia, dan kemampuan fitur pencarian Google dalam mencerna Bahasa Indonesia. Kala menghadiri sesi ekslusif Roundtable Interview yang diadakan seusai acara, wanita cantik lulusan Ilmu Komputer The Hebrew University ini memamerkan sejumlah fitur anyar yang bisa dinikmati pengguna internet di Indonesia, salah satunya adalah dengan hadirnya fitur Lite Mode.

Fitur ini, menurutnya mampu menghemat data pengguna 90 persen dan menjadi fitur penolong saat koneksi internet sedang tidak stabil, “Lewat fitur ini, pengguna Google Search akan dibawa ke halaman yang lebih ringan ketika jaringan melemah. Selain itu, fitur ini juga mampu memuat halaman pencarian lima kali lebih cepat dalam jaringan 2G,” kata Yehoshua. Selain itu, rombakan Google pada fitur pencarian yang lainnya adalah hadirnya notifikasi jika pencarian sudah ditemukan saat koneksi lagi-lagi sedang tidak stabil. “Kadang, hasil penelusuran terhambat, tidak keluar karena koneksi internet yang lemah. Oleh karena itu, kami memudahkan pengguna Indonesia dengan sebuah fitur yang akan mencoba ulang pencarian secara otomatis dan langsung memberikan notifikasi saat hasil penelusuran berhasil dimuat, very effective,” tuturnya.

Dua fitur lainnya, seperti disebutkan Yehoshua, adalah hadirnya fitur Knowledge Card di Google Search yang sesuai dengan minat penelusuran. “Hasil pencarian akan menghadirkan Knowledge Card yang sesuai dengan minat penelusuran orang Indonesia, jika mereka mencari informasi soal motor, maka fitur pencarian akan menghadirkan Knowledge Card yang memperlihatkan gambar-gambar motor terpopuler di Indonesia lengkap dengan spesifikasi dan harga yang ada di pasaran,” ia menerangkan. Sementara, fitur berikutnya adalah voice search yang lebih akurat kala mendengarkan query dalam Bahasa Indonesia. Yehoshua mengungkap, Google akan berinvestasi dalam membuat fitur ini lebih baik lagi untuk orang Indonesia dengan teknologi machine learning.

“Indonesia sendiri sudah berada dalam posisi 5 teratas sebagai negara dengan pengguna aktif voice search, di mana penelusuran suara di negara ini sudah bertumbuh dua kali lipat dari tahun lalu,” katanya. Google tak hanya merombak fitur pencarian khusus untuk orang Indonesia. Kabarnya, teknologi interface percakapan terbaru Google Assistant, juga akan hadir dalam bahasa Indonesia. Hanya saja, Yehoshua tidak membeberkan kapan layanan teranyar Google tersebut hadir dalam bahasa Indonesia. “Tunggu saja waktunya. Kami akan terus membuat Google Search lebih baik untuk Indonesia dengan menampilkan konten yang relevan dalam Bahasa Indonesia dan membuatnya mudah diakses setiap saat, baik saat Anda bertanya dengan suara, maupun mengetik,” ucap Yehoshua.
“Kami selalu terdorong oleh komitmen untuk menghubungkan pengguna kami di Indonesia dengan informasi yang mereka butuhkan, membuka lebih banyak lagi peluang dan kesempatan untuk masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Drone Facebook “Aquila”, siap tebarkan internet dari langit

054577400_1469161204-drone_aquila_facebook

CEO Facebook, Mark Zuckerberg memiliki mimpi untuk menghubungkan akses internet ke seluruh dunia, terutama ke tempat terpencil yang sulit dijangkau. Untuk mencapainya, Facebook Connectivy Lab menciptakan teknologi baru, termasuk pesawat, satelit, dan sistem komunikasi nirkabel untuk menghadirkan akses internet lebih cepat.
Melalui keterangan tertulis Facebook tahun 2016, Connectivity Lab mengumumkan sebuah percobaan penerbangan Aquila yang pertama. Aquila merupakan nama pesawat nirawak (drone) milik Facebook yang berbahan bakar solar (tenaga matahari). Pesawat nirawak ini digunakan oleh Facebook untuk memberikan internet terjangkau bagi pengguna di tempat-tempat yang sulit dijangkau.

Nantinya, Aquila diharapkan bisa mengelilingi wilayah yang memiliki diameter hingga 60 mil serta memancarkan konektivitas internet dari ketinggian di atas 60.000 kaki menggunakan laser komunikasi dan sistem gelombang milimeter. Dalam keterangan resminya, disebutkan bahwa Aquila terbang hingga 3 bulan lamanya. Secara fisik, drone milik Facebook ini punya sayap yang besar, namun memiliki tingkat konsumsi daya yang rendah (hanya 5.000 watt) atau setara dengan daya tiga pengering rambut.

081687600_1469161226-drone_aquila_facebook_2

“Ini adalah pertama kalinya kami menerbangkan pesawat dengan ukuran utuh. Sebelumnya, kami pernah menerbangkan Aquila yang berukuran seperlima ukuran aslinya,” kata Facebook dalam keterangannya.

005307700_1469161299-drone_aquila_facebook3

Aquila sendiri telah melakukan sejumlah pengecekan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pesawat bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Saat penerbangan pertamanya, Aquila berhasil terbang 90 menit, yakni 3 kali lebih lama dari waktu yang direncanakan. Dalam beberapa waktu ke depan, Facebook Connectivity Lab bakal terus melakukan perbaikan agar Aquila bisa mengerjakan tugasnya dengan baik.

Google bagaikan mata-mata diantara kita

google1

Pengguna internet saat ini hampir tak bisa terlepas dari layanan yang ditawarkan Google. Berawal dari mesin pencari, saat ini Google telah merambah ke sejumlah layanan lain. Mulai dari email, penyimpanan awan (cloud computing), termasuk sistem operasi Android dapat dikatakan sebagai produk andalan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Bahkan, tak sedikit di antaranya menjadi pilihan utama pengguna internet.
Namun, tahukah kamu selama menggunakan layanan Google, perusahaan asal Amerika Serikat itu turut mengumpulkan informasi seputar aktivitas pengguna. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin tak disadari oleh pengguna. Google sendiri bukannya tanpa alasan melakukan hal tersebut. Informasi yang dikumpulkan memang akan digunakan untuk menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Bagi kamu yang belum mengetahui informasi yang dikumpulkan Google, berikut ini ada sejumlah data pengguna yang disimpan raksasa internet tersebut, berikut cara untuk mengantisipasinya. Pelacakan Lokasi Selama pengguna menyalakan fitur Location di smartphone

Android, Google sebenarnya ikut membaca pergerakan pengguna. Jadi, semua lokasi yang pernah disinggahi dapat terekam di layanan pemetaan Google Maps. Fitur Google ini secara tak langsung mengawasi pergerakan pengguna secara langsung.

1

Untuk mengetahui riwayat lokasi, kamu bisa membuka Google Maps, dan sapu layar di bagian kanan. Setelah muncul beberapa pilihan, buka “Your Timeline”. Pada kolom tersebut, dapat dilihat seluruh riwayat perjalananmu. Daftar lokasi yang diperllihatkan pun terbilang akurat. Kamu juga diberikan kesempatan untuk mengedit lokasi dalam daftar riwayat tersebut. Apabila kamu ingin data itu dihapus, cukup pilih menu “Delete Day” di kolom bagian kanan atas.

2

Riwayat penyimpanan web, Penjelajahan internet dengan memanfaatkan akun Google juga memungkinkan raksasa internet itu menyimpannya. Jadi, hasil pencarian tersebut juga dapat kamu lihat. Apabila kamu melakukan pencarian di perangkat berbeda dengan akun yang sama, Google juga akan menyimpan informasi itu.

Hal yang sama juga berlaku ketika kamu mengakses YouTube. Selama masih mengakses layanan berbagi video itu menggunakan akun Google yang sama, riwayat penelusuran akan tetap disimpan.

Tak hanya itu, aktivitas pengguna smartphone Android ketika mengakses sejumlah aplikasi di perangkatnya juga terekam oleh Google. Informasi yang ditampilkan mencakup jumlah aplikasi dan berapa kali dibuka, termasuk informasi waktu akses.

Tiongkok tak beri ampun untuk pengakses VPN

http-vs-https

Bicara soal internet dan segala aktivitas lain yang terkait dengannya, Tiongkok dikenal ketat. Negeri berjuluk Tirai Bambu itu telah memblokir sejumlah media sosial (medsos) besar. Sebut saja Facebook, Twitter, dan YouTube. Meski akses internet begitu terbatas, masyarakat di sana masih mampu mengakalinya dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network).

Namun, akses internet via VPN tak akan lagi mudah di Tiongkok. Pasalnya, pemerintah Tiongkok baru saja mengumumkan bahwa penggunaan VPN adalah tindakan ilegal dan kriminal. Seperti dilansir dari South China Morning Post via Engadget, Januari 2017, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Tingkok mengumumkan pelarangan ini pada awal tahun. Menurut Kementerian, langkah ini merupakan salah satu upaya untuk “membersihkan” akses internet via jaringan ilegal.

“Akses internet di Tiongkok diketahui memiliki jejak jaringan tak teratur. Maka itu, pemerintah mengambil tindakan tegas untuk memperkuat manajemen keamanan informasi siber. Dengan ini kami mengumumkan semua VPN tidak dapat digunakan,” kata Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Tingkok.

Beberapa penyedia layanan VPN besar di Tiongkok seperti Vypr dan Express mengaku sudah tahu informasi ini. Vypr mengatakan, mereka akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, sedangkan Express masih bungkam terkait hal ini. Tingkok bukan satu-satunya negara yang memblokir akses internet secara ketat. Negara lain seperti Mesir, Rusia, Kuba, Bahrain, Turki, dan Vietnam juga diketahui memblokir sejumlah medsos dan membatasi gerak pengguna internet. Hanya, negara-negara tersebut belum menegaskan akan mengambil langkah serupa seperti Tiongkok.

GTA 6 muncul di Brasil mengejutkan para gamer dunia

091126300_1485244074-gta-6

Sudah 70 juta kopi game yang dibuat oleh Rockstar Games terjual di seluruh dunia sejak Grand Theft Auto 5 (GTAV) diluncurkan pada 2015. Dengan angka penjualan tersebut, wajar jika banyak penggila GTAV merasa penasaran dengan seri lanjutan waralaba paling sukses yang Rockstar miliki ini. Walau masih belum ada kabar yang pasti kapan GTA 6 akan meluncur di pasaran, beberapa pembajak di Brasil berhasil ‘mendahului’ pengembang gim dengan meluncurkan GTA 6. Demikian yang dikutip dari laman Gamerant, pada awal tahun 2017 ini.

Kabar peluncuran GTA 6 ‘lebih awal’ di Brasil ini pun sontak menjadi bahan pembicaraan yang luar biasa di kalangan gamer. Seorang gamer di Brasil berhasil mendapatkan kopian gim tersebut dan mem-posting foto kover gim tersebut di Reddit. Jika ditelisik lebih dalam dari foto yang ada, kamu akan menemukan beberapa kejanggalan di kover gim tersebut. Kover itu menampilkan aktris serial TV Terminator, Summer Glau, dan tulisan PlayStation 2 di atasnya.

Menurut laporan VG24/7, GTA 6 merupakan seri Grand Theft Auto: San Andreas yang sudah di mod oleh pembajak gim yang berasal dari Indonesia dan muncul di pasar konsol gim Brasil. Hingga saat ini, Rockstar Games masih belum memberikan informasi secara detail, termasuk rencana pasti kapan GTA 6 yang asli akan diluncurkan. Yang pasti, Rockstar saat ini sedang fokus mengerjakan Red Dead Redemption 2 yang akan dirilis pada akhir 2017.