Tiongkok tak beri ampun untuk pengakses VPN

http-vs-https

Bicara soal internet dan segala aktivitas lain yang terkait dengannya, Tiongkok dikenal ketat. Negeri berjuluk Tirai Bambu itu telah memblokir sejumlah media sosial (medsos) besar. Sebut saja Facebook, Twitter, dan YouTube. Meski akses internet begitu terbatas, masyarakat di sana masih mampu mengakalinya dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network).

Namun, akses internet via VPN tak akan lagi mudah di Tiongkok. Pasalnya, pemerintah Tiongkok baru saja mengumumkan bahwa penggunaan VPN adalah tindakan ilegal dan kriminal. Seperti dilansir dari South China Morning Post via Engadget, Januari 2017, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Tingkok mengumumkan pelarangan ini pada awal tahun. Menurut Kementerian, langkah ini merupakan salah satu upaya untuk “membersihkan” akses internet via jaringan ilegal.

“Akses internet di Tiongkok diketahui memiliki jejak jaringan tak teratur. Maka itu, pemerintah mengambil tindakan tegas untuk memperkuat manajemen keamanan informasi siber. Dengan ini kami mengumumkan semua VPN tidak dapat digunakan,” kata Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Tingkok.

Beberapa penyedia layanan VPN besar di Tiongkok seperti Vypr dan Express mengaku sudah tahu informasi ini. Vypr mengatakan, mereka akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, sedangkan Express masih bungkam terkait hal ini. Tingkok bukan satu-satunya negara yang memblokir akses internet secara ketat. Negara lain seperti Mesir, Rusia, Kuba, Bahrain, Turki, dan Vietnam juga diketahui memblokir sejumlah medsos dan membatasi gerak pengguna internet. Hanya, negara-negara tersebut belum menegaskan akan mengambil langkah serupa seperti Tiongkok.

Mengenal apa itu layanan internet WTTx

aaeaaqaaaaaaaadraaaajgvkotziy2filtgxmdctndq2ys05mzizltjjztjln2mzyzc3mg

Saat layanan 4.5G sudah resmi hadir di Indonesia, salah satu layanan yang akan bisa dinikmati adalah Wireless to The X (WTTx). Dalam hal ini Huawei menawarkan layanan tersebut untuk hunian. Mohamad Rosidi, Deputy Director ICT Strategy and Marketing Huawei Indonesia memaparkan, ‘X’ dalam WWTx bisa mengarah pada apa saja. Bisa rumah, kantor, dan bangunan lainnya.

“WWTx yang kami tawarkan di Indonesia adalah untuk rumahan. Alasannya adalah karena kebanyakan pengguna internet di Tanah Air, sebagian besar mengakses data secara wireless di kantor,” ujar Rosidi.

Pria berkacamata ini menuturkan, WWTx bisa menjadi solusi yang efisien untuk layanan internet di rumah. Penyedia layanan internet tak harus menggali kabel optik untuk menghubungkan akses internet ke rumah pengguna.

“Cukup memasang Customer Premise Equipment (CPE)–sebagai penerima sinyal dari BTS–bentuknya seperti modem di rumah, pengguna langsung bisa menikmati akses data 4.5G untuk menontot siaran TV beresolusi 4K, virtual reality gaming, dan lain sebagainya,” terangnya.

Rosidi mengklaim, layanan WWTx cocok untuk pasar Indonesia, yang mana infrastruktur fiber optic-nya belum merata. Salah satu negara di Asia Tenggara yang sudah menerapkan teknologi ini adalah Filipina. Mengenai layanan 4.5G, Huawei mengklaim bahwa teknologi tersebut mampu menyuguhkan kecepatan akses data yang lebih stabil hingga 1 Gbps.
“Kecepatan akses data 4.5G bisa mencapai 1 Gbps, namun experience-nya rata-rata bisa tembus hingga 300 Mbps. Dengan demikian, pengguna bisa mengunduh data lebih cepat, menikmati konten video streaming tanpa buffering, dan transfer data secara cepat tanpa kabel,” tambahnya.

Lalu, kapan layanan 4.5G akan hadir secara resmi di Indonesia? Rosidi mengungkapkan, kemungkinan besar layanan 4.5G akan terealisasi pada tahun ini. Ada beberapa operator yang sudah melakukan uji coba 4.5G dengan Huawei, salah satunya adalah Telkomsel. Sebagai informasi, selain Telkomsel, beberapa operator yang tengah menyiapkan layanan akses data 4.5G adalah XL dan Indosat Ooredoo.

Menanti layanan 4.5G untuk dinikmati masyarakat di Indonesia

45g-network

Kebutuhan pengguna yang terus tinggi akan akses data, membuat Huawei tergerak untuk mendukung operator seluler dalam memperluas implementasi teknologi 4.5G di Indonesia. Huawei mengklaim, teknologi yang berada di antara 4G dan 5G ini mampu menyuguhkan kecepatan akses data yang lebih stabil hingga 1 Gbps.

“Kecepatan akses data 4.5G bisa mencapai 1Gbps, namun experience-nya rata-rata bisa tembus hingga 300 Mbps. Dengan demikian, pengguna bisa mengunduh data lebih cepat, menikmati konten video streaming tanpa buffering, dan transfer data secara cepat tanpa kabel,” ujar Mohamad Rosidi, Deputy Director ICT Strategy and Marketing Huawei.

Rosidi menuturkan, 4.5G dihadirkan atas permintaan pengguna yang tanpa disadari membutuhkan akses data lebih cepat. Tak hanya mengakomodasikan video streaming dengan lebih cepat, lanjutnya, 4.5G juga memungkinkan pengguna untuk bisa menikmati siaran TV beresolusi 4K, konten virtual reality (VR), augmented reality (AR), Wireless to The X (WTTx) untuk hunian, dan bahkan kebutuhan internet of things (IoT).

“Untuk komersialisasi 4G kemungkinan besar akan terealisasi pada tahun ini, semua tergantung kesiapan operator. Ada beberapa operator yang sudah melakukan uji coba 4.5G dengan Huawei, salah satunya adalah Telkomsel,” terang Rosidi.

Sebagai informasi, uji coba 4.5G yang dilakukan Telkomsel akhir tahun lalu, kecepatannya tembus hingga 1 Gbps di wilayah Jakarta Selatan. Teknologi tersebut merupakan gabungan antara antena 4×4 Multiple-Input Multiple-Output (MIMO), teknologi modulasi 256-Quadrature Amplitude Modulation (QAM), dan LTE Licensed-Assisted Access (LAA).

Dengan meleburnya tiga teknologi ini, peningkatan kecepatan data diklaim bisa mencapai lebih dari empat kali lipat dari uji coba LAA sebelumnya. Selain Telkomsel, beberapa operator yang tengah menyiapkan layanan akses data 4.5G adalah XL dan Indosat Ooredoo. Sebagai perbandingan, teknologi 4G secara teoritis menawarkan kecepatan akses data hingga 300 Mbps, sementara 5G mendukung kecepatan hingga 10Gbps.

Masyarakat di India dapat menikmati layanan 4G selama 1 tahun

download

Salah satu operator mobile asal India melakukan banyak cara demi memenangkan simpatik dari para pelanggannya, perator selular ini berencana menghadirkan layanan 4G unlimited gratis selama 1 tahun untuk para pelanggannya. Dikutip Telecom Asia dari Money Control bulan Januari lalu, pelanggan Idea Cellular dikabarkan bisa segera menikmati layanan 4G gratis selama 1-1,5 tahun sesuai dengan paket yang mereka gunakan.

Idea juga menyediakan layanan panggilan roaming internasional secara cuma-cuma dan program loyalty bagi pelanggan existing. Sebetulnya, Idea Cellular bukanlah yang pertama. Reliance Jio, operator mobile yang baru berdiri pada tahun lalu itu juga menghadirkan layanan 4G gratis selama 6 bulan bagi pelanggannya. Artinya, program layanan gratis ini diluncurkan Idea semata untuk menyaingi Reliance Jio yang notabene pemain baru di industri telekomunikasi India.

Pesaing mereka juga tak ketinggalan dengan menawarkan kuota data yang lebih besar, seperti Bharti Airtel dan Vodafone India, untuk menarik lebih banyak pelanggan. Operator tersebut diketahui menyediakan tarif paket data yang sangat murah, yakni hanya sekitar Rp 985 per jam bagi pelanggan 2G yang ingin menikmati layanan data unlimited.

Teknologi 5G sedang di ciptakan: ini adalah jaringan masa depan

network

Diluar teknologi jaringan 4G saat ini para ahli sedang mengembangkan generasi kelima dari jaringan 4G yaitu 5G, yang akan memiliki kecepatan yang jauh melebihi dari jaringan 4G atau LTE. Seberapa cepat 5G?

Perkiraan beberapa tahun terakhir, beberapa pelaku industri yang ada saat ini dapat memberikan kita gambaran kecepatan 5G diklaim dari 7.5Gbps dari Samsung dan 10Gbps dari Nokia. Namun, semua tes ini dilakukan dalam kondisi laboratorium. Pada tes yang dilakukan oleh Huawei China dan jaringan NTT DoCoMo Jepang,  telah berhasil mencapai kecepatan data puncak 3.6Gbps menggunakan sebuah band sub-6GHz, berarti sekitar 12 kali lipat lebih dari kecepatan 4G.

Selain kecepatan baku, manfaat utama lainnya dari 5G akan rendah latency dan kapasitas tinggi. Latency rendah berarti bahwa tidak hanya akan men-download dan kecepatan upload cepat, tapi waktu respon untuk memulai transfer data akan sama cepat. Jedanya hanya seperti menekan pada Netflix dan 4K mulai streaming ke telepon Anda, dengan kata lain. Manfaat lain yaitu mengatasi kekurangan/kritis bandwidth.

network

Sebagian orang memperkirakan tahun 2020 merupakan roll-out awal untuk teknologi jaringan 5G.Huawei sendiri sebagai pengembang seluler, ingin mengembangkan standar 5G bisa diterapkan pada tahun 2018 meskipun tentu saja itu tidak berarti roll-out akan terjadi pada waktu itu. Adapun konsensus Inggris tampaknya bahwa kita bisa memiliki jaringan 5G terbatas dan berjalan pada tahun 2020. Dalam semua kemungkinan, sebagian besar dari kita tidak akan melihat simbol 5G baru bermunculan di ponsel kita sampai jauh melampaui 2020.